
Review: Jam Tangan PALA Nusantara vs Matoa
Setuju enggak sih kalo penampilan itu menentukan kesan pertama? Kalo aku sih setuju banget! Sebab seseorang akan dihargai oleh orang lain dengan melihat penampilannya. Tidak lain dan tidak bukan karena penampilan bisa dijadikan salah satu dasar untuk melakukan penilaian terhadap kepribadian seseorang. Maka dari itu, penampilan yang menarik juga bisa jadi nilai lebih tersendiri untuk seseorang. Selain enak dipandang, penampilan yang menarik juga bisa dijadikan trendsetter fashion oleh bagi orang lain.

Banyak hal yang bisa dilakukan untuk menunjang penampilan yang menarik. Salah satunya dengan menggunakan aksesoris seperti jam tangan. Seperti kita tau, saat ini jam tangan tidak hanya digunakan sebagai alat penunjuk waktu. Namun juga sebagai aksesoris yang dapat menunjang penampilan agar lebih oke dan menarik. Jam tangan pada umumnya dibuat menggunakan bahan logam, plastik, ataupun kulit. Namun seiring berkembangnya waktu, ada pula jam tangan yang terbuat dari bahan dasar kayu. Di Indonesia sendiri sudah banyak pengrajin jam tangan lokal yang mulai menciptakan jam tangan kayu seperti merek PALA Nusantara.
Sekilas tentang PALA Nusantara
PALA Nusantara merupakan merek sebuah jam tangan kayu asli Indonesia yang diciptakan oleh seorang lulusan ITB bernama Ilham Pinastiko. Nama PALA Nusantara sendiri terinspirasi oleh kekayaan budaya nusantara saat Ilham keliling ke beberapa daerah dan pulau di Indonesia pada tahun 2015. Untuk kayu sendiri dipilih oleh Ilham karena material ini merupakan sumber daya alam yang paling berlimpah di Indonesia. Oleh karena itu, Ilham berharap dengan diolahnya kayu sebagai jam tangan dapat membuat material kayu jadi lebih bernilai seni tinggi.

Sementara untuk merek PALA Nusantara ini diambil Ilham dari kata “PALA” dan “Nusantara“. Kata Pala dipilih karena rempah-rempah dari Indonesia Timur ini sempat menjadi primadona di negara-negara Barat. Sedangkan kata “Nusantara” dipilih sebagai simbol negara kepulauan yang sangat kaya dan makmur. Ilham berharap dengen nama “Pala Nusantara” ini dapat tercipta semangat untuk mengenalkan nilai-nilai Indonesia ke pasar internasional.
Produk PALA Nusantara
Tidak seperti jam tangan pada umumnya, PALA Nusantara mempunyai corak warna kayu alami seperti cokelat tua, merah, dan putih. Tidak hanya sekedar warna biasa, setiap warna yang ditampilkan oleh PALA Nusantara mempunyai nilai budaya. Misalnya, warna merah yang mempunyai arti keberanian dan suku Toraja, biru berarti kebangsaan kaum Baduy di pelosok desa Banten, dan cokelat tua sebagai representasi dari keramah-tamahan yang ditunjukkan masyarakat Jawa.

Saat ini PALA Nusantara sudah memproduksi 7 series jam tangan kayu dengan 5 seri original dan 2 seri kolaborasi. Empat series original ini terdiri dari PALA Varna Series, PALA Mini Series, PALA Abhisana Series, dan PALA Satva Series, dan PALA Mini Satva Series. Sementara untuk series kolaborasi ada PALA x Mylea dan PALA x Muklay. Untuk harganya sendiri, keenam seri Pala Nusantara ini memiliki harga yang beragam mulai dari 500 ribu sampai 1 jutaan. Lebih lengkapnya kalian bisa langsung cek ke websitenya PALA Nusantara ya!
Keunggulan PALA Nusantara
Berbeda dengan brand lokal lainnya, PALA Nusantara diperkuat dengan tim research and development yang kuat. Dengan adanya tim ini, PALA Nusantara selalu berinovasi meningkatkan mutu dan desain dari jam tangan Pala Nusantara. Salah satunya dengan menciptakan jam tangan yang lebih ramah lingkungan dengan memanfaatkan strap berbahan dasar jamur.

Tidak kalah dengan bahan kulit, jamur juga mempunyai kekuatan yang sama baik dalam daya tahan, kelenturan, dan kenyamanan. Untuk memperoleh bahan baku jamur tersebut, PALA Nusantara melakukan kolaborasi bersama Mycotech. Mycotech merupakan perusahaan startup lokal asal Bandung yang berhasil menciptakan sebuah material serbaguna berbasis jamur ramah lingkungan. Bersama dengan Mycotech ini, PALA Nusantara berhasil memproduksi jam tangan vegan pertama di dunia yang dinamakan PALA Mylea.

PALA Nusantara juga mempunyai desain yang penuh warna seperti pada series PALA X Muklay. Tidak hanya penuh warna, series ini juga sangat kental dengan mitologi yang ada di Indonesia. Pada series ini PALA Nusantara menggunakan hewan lembuswana sebagai simbol kekuatan dan kedaulatan kerjaan Kutai.

Pada series kolaborasi dengan Muklay, PALA Nusantara juga menggunakan simbol babi ngepet yang sangat identik dengan dunia klenik di Indonesia. Melalui PALA ngepet ingin ditampilkan rekam jejak sisi gelap rakyat Indonesia yang dikemas dalam balutan pop kontemporer oleh Muklay sebagai bentuk visual karya seni modern di pasar urban.

PALA Nusantara vs Matoa
Serupa tapi tak sama dengan PALA Nusantara, brand lokal asal Indonesia bernama Matoa juga menggunakan kayu berkualitas sebagai bahan dasar pembuatan jam tangannya. Perbedaan terletak pada jenis limbah kayu yang digunakan untuk bahan pembuatan jam tangan. Untuk PALA Nusantara dibuat menggunakan kayu berkualitas seperti perpaduan sonokeling, eboni, dan maple. Hampir sama dengan PALA Nusantara, untuk produk Matoa dibuat menggunakan bahan dasar kayu Maple dan Ebony Makassar.

Sama seperti PALA Nusantara, Matoa ini mempunyai desain jam tangan unik yang terinspirasi dari budaya Indonesia. Tidak hanya desain, nama produk Matoa juga terinspirasi dari keindahan dan keberagaman budaya Indonesia. Saat ini, Matoa sudah memproduksi enam series jam tangan yaitu Elora, Island Series, Rakai, Singo, Way Kambas, dan Tomia.

Matoa Singo merupakan salah satu produk Matoa yang cukup terkenal sebagai perwujudan inspirasi yang menyeimbangkan unsur budaya dan unsur kontemporer dengan dunia materi dan dunia spirit. Singa dipilih sebagai karakter utama pada series ini karena hewan tersebut sangat kental dengan budaya mitologi Indonesia yang kental dengan magis.
Pada intinya, Matoa sangat mengedepankan unsur dan budaya trandisional Indonesia yang terakulturasi dengan budaya urban. Hal ini dilakukan agar Matoa bisa diterima di kalangan anak muda. Dengan begitu konsep yang diusung oleh Matoa untuk menciptakan harmoni antara keindahan kayu dan nilai-nilai lokal dengan teknologi demi menciptakan mahakarya terbaik dapat diterima.
Kesimpulan
Menurutku baik PALA Nusantara ataupun Matoa sama-sama mempunyai konsep yang bagus. Selain ramah lingkungan, desainnya yang unik dengan mengangkat latar belakang budaya memang menjadi keistimewaan tersendiri. Namun kalau disuruh memilih diantara kedua produk lokal ini, aku lebih memilih jam tangan PALA Nusantara. Sebab pilihan warna pada jam tangan kayu milik PALA Nusantara lebih colorfull dan kekinian. Desainnya pun lebih simple dan casual untuk digunakan sehari-hari. Nah yang tidak kalah pentingnya lagi, harga jam tangan PALA Nusantara lebih terjangkau dibandingkan dengan jam tangan Matoa.

